Majelis Zikir Qolbun Salim Sambisari Kalasan. (Agus Kenjiro)
Mulia Dunia Mulia Akhirat : Majelis Zikir Qolbun Salim Sambisari Kalasan. (Agus Kenjiro)
Majelis Zikir Qolbun Salim Sambisari Kalasan. (Agus Kenjiro)

Mulia Dunia Mulia Akhirat

Negeri ini membutuhkan generasi penerus kuat yang lahir dari pendidikan agama kuat.


Muhyidin
Pengasuh Majelis Zikir Qolbun Salim Sambisari Kalasan
Dosen Pascasarjana IAINU Kebumen

 

Dunia terus berubah. Kian hari, kehidupan terasa semakin rumit. Banyak orang tua begitu mengkhawatirkan masa depan anak-anaknya, mulai dari pendidikan formal unggulan hingga skill-skill tambahan yang kelak, diharapkan relevan dengan dunia kerja. Berbagai kompetisi diikuti sebagai ajang pelatihan membentuk daya tahan anak dan unjuk prestasi.

Sebuah pilihan yang benar, karena Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa’ ayat 8, “Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya.”

Istilah zurriatan dhi’afan (keturunan yang lemah) lantas ditafsirkan oleh banyak orang tua sebagai sosok yang inkompeten atau tidak berkemampuan dalam pendidikan formal, kompetisi, dan bertahan hidup. Dengan begitu, harapannya dapat membentuk anak-anak menjadi kuat.

Meski demikian, firman-Nya dalam QS At-Tahrim ayat 6, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,” menegaskan bahwa orang tua juga berkewajiban menjaga keluarga, termasuk anak-anak, agar selamat di akhirat.

Pada kenyataannya, untuk meraih ‘mulia dunia mulia akhirat’ membutuhkan ikhtiar yang sungguh-sungguh dan istiqomah. Mulia dunia saja tanpa mulia akhirat akan membawa kerusakan semesta. Lihatlah, sejarah dipenuhi keserakahan justru oleh para manusia-manusia pintar. Sementara mulia akhirat dapat dicapai, salah satunya bila mulia dunia berhasil diraih.

Lebih kasuistis, problem generasi yang terpampang di depan mata sebenarnya tentang pendidikan keislaman, mulai dari visi keluarga, pendidikan formal, dan masyarakat yang peduli pada nilai-nilai agama. Keluarga yang hanya menumpukan pendidikan pada sekolah, tanpa keteladanan di rumah dan lingkungan, hanya akan melahirkan generasi lelah tanpa kemampuan bersosialisasi yang baik, bahkan minim praktik adab keberagamaan. Merekalah zurriatan dhi’afan.

Majelis Zikir

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim bin Al-Hajjaj disampaikan bahwa apabila seseorang wafat maka seluruh amalannya terputus, kecuali tiga perkara, yakni shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh dan sholehah yang mendoakan orang tuanya.

Khusus perkara ketiga, yaitu anak sholeh dan sholehah yang mendoakan orang tuanya, pada praktiknya bermacam-macam. Pertama, sang anak berdoa setiap saat ketika sedang mengingat atau rindu pada orang tuanya. Kedua, sang anak berdoa ketika usai menunaikan shalat, baik fardhu maupun sunah. Ketiga, sang anak mendoakannya dalam Majelis Zikir.

Amaliah ketiga, berupa Majelis Zikir selain ditujukan untuk mendoakan orang tua yang telah wafat, bermanfaat pula sebagai majelis taklim untuk ilmu dan pengetahuan keislaman. Majelis yang digelar berpindah-pindah dari rumah ke rumah dapat mempererat persaudaraan sesama Muslim, pun membantu pelaksanaan hajat doa khusus sang pemilik rumah.

Majelis Zikir dalam setiap gelarannya, menurutsertakan tartil Quran. Artinya, bagi jamaah yang belum lancar dalam membaca Al-Quran, berkesempatan untuk meningkatkan kemampuannya hingga lebih baik. Tartil Quran yang dilaksanakan terus-menerus dapat melekat pada ingatan para jamaah bahkan hapal di luar kepala.

Apabila istiqomah, Majelis Zikir sebenarnya bukan hanya mendapatkan perkara ketiga, yaitu anak sholeh dan sholehah yang mendoakan orang tuanya, tapi juga shodaqoh jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Terlebih, pada kapasitas selanjutnya, dalam majelis yang intens seperti ini dapat turut menyelesaikan berbagai persoalan keumatan dan kemasyarakatan di sekitar jamaah, mulai dari kemiskinan hingga mencegah kemurtadan.

Mari mengkhawatirkan masa depan keturunan kita, hingga dapat meraih kemuliaan dunia pun kemuliaan akhirat.

Editor: Rahma Frida


Berita Terkait

Mungkin Anda Tertarik